8. Berandam

Attayaya Butang Emas on 2008-11-14

Berandam (ber-andam) adalah suatu kegiatan yang dilakukan kepada kedua calon pengantin sehari sebelum menikah. Kegiatan berandam ini dapat pula dikatakan “bergunting rambut kecil”, yaitu mencukur atau merapikan bulu roma pada bagian dahi, pelipis, alis, tengkuk, bulu tangan dan bagian kaki.

Berdasarkan kepada pandangan yang dimiliki masyarakat Melayu, bahwa keindahan pada diri seseorang tidak saja terletak pada yang ternampak di luarnya saja, melainkan keindahan itu terdapat di dalam tubuh dan jiwa seseorang itu. Pandangan dan pendapat yang sedemikian itulah agaknya yang melatar-belakangi kepada pekerjaan berandam ini dalam adat istiadat perkawinan Melayu di Kepulauan Riau. Pekerjaan tersebut dilaksanakan dalam bentuk upacara yang khas. Dan orang yang paling bertanggung jawab dalam pekerjaan ini adalah Mak Andam yang dibantu oleh beberapa orang. Mak Andam adalah tukang rias sekaligus pelindung kedua calon pengantin dari berbagai gangguan penyakit dan gangguan yang datang secara gaib.

Pekerjaan mengandam ini selain bertujuan untuk mempercantik calon pengantin perempuan dan membuat kacaknya calon pengantin lelaki, juga mempunyai keterkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kepada kedua calon pengantin sebelum dan pada saat bersanding nantinya.

Sebagaimana telah digambarkan, bahwa Mak Andam mempunyai peranan yang penting berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan berandam. Melalui pekerjaan ini dipercayai bahwa Mak Andam dapat membuat wajah kedua calon pengantin jauh lebih berseri bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Upacara berandam lebih ditekankan pada kehikmatan dan memerlukan ketenangan. Oleh sebab itu, bagi yang tiada berkepentingan, tiada diperkenankan berada di kamar calon pengantin perempuan yang akan berandam, selain Mak Andam dan pembantunya. Selain itu biasanya yang diperkenankan berada di bilik itu adalah Emak dan saudara-saudaranya yang ikut membantu pada pekerjaan upacara berandam itu.

Setelah masuk ke dalam bilik calon pengantin perempuan, Mak Andam menengok ke kiri dan ke kanan, lalu menyuruh kepada pembantunya untuk mengambil bara api. Kemudian calon pengantin perempuan disuruh duduk di hadapannya. Mak Andam memberi setanggi atau kemenyan di tempat bara api, lalu menyalakan lilin dan memeriksa beberapa kelengkapan seperti :
  1. Alas tempat duduk calon pengantin; biasanya berupa lipatan kain songket atau kain pelikat;
  2. Kain putih untuk selimut tubuh calon pengantin;
  3. Pisau cukur;
  4. Sepasang lilin sebagai simbol penerang hati;
  5. Selingkar benang putih (benang tukal) yang digantungkan di leher calon pengantin sebagai lambang kesucian;
  6. Kelapa separuh tua yang dibuang kulit luar dan dibentuk seperti kerucut sebagai lambang kesuburan.

Apabila semua perlengkapan sudah cukup, kemudian Mak Andam membentangkan kain putih di pundak dan paha calon pengantin perempuan. Selanjutnya Mak Andam memanjatkan do’a ke hadhirat Allah SWT semoga merestui semua yang dihajatkan. Mak Andam menepuk tepung tawar pada calon pengantin dengan peralatan yang telah tersedia. Sesudah selesai menepuk tepung tawar, Mak Andam mengambil cukur, tangan kanan dan tangan kirinya memegang kepala calon pengantin, kemudian mulutnya komat-kamit membaca mantra. Usai pembacaan mantra, Mak Andam mengambil pisau cukur. Rambut di dahi, bulu roma tangan dan kaki dan pipi pengantin dicukur. Begitu juga alis matanya dibentuk sekaligus dirapikan. Setelah ke semua itu selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan kegiatan berdoa bersama di kamar calon pengantin perempuan. Pemimpin doa Mak Andam dan diikuti oleh kedua orang yang diperkenankan berada di kamar tersebut. Kegiatan ini merupakan tahap akhir pelaksanaan upacara berandam. Mak Anda dan pembantunya keluar dari kamar upacara, diajak oleh Emak atau ibu calon pengantin untuk menyantap kue yang telah disediakan.