4. Bentuk Bangunan

Attayaya Butang Emas on 2009-03-04

Rumah orang Melayu Kepulauan Riau, pada awalnya ataupun umumnya adalah rumah panggung. Sesuai dengan namanya, lantai rumah orang Melayu tak jejak tanah, tetapi tersusun di atas gelegar yang ditopang oleh tongkat. Karena menggunakan tongkat dan letak lantainya sedemikian rupa itulah, rumah Melayu disebut juga dengan rumah panggung.

Rumah Orang Melayu dinamai sesuai dengan bentuk atapnya. Dalam hal sedemikian itu dikenal dengan beberapa nama antara lain “rumah bubung Melayu” atau “belah bubung” atau “rumah bubung panjang”. Kononnya, nama rumah bubung diberikan oleh para pendatang asing terutama orang cina dan belanda.

Pengaruh kebudayaan serantau jelas juga akan berpengaruh kepada seni bina rumah orang Melayu. Pada awalnya rumah Melayu yang diperbuat dengan sederhana kemudian berkembang dalam bentuk rumah bubung panjang. Hal yang sedemikian juga dikarenakan munculnya alat-alat pertukangan yang lebih baik seperti gergaji, pahat, ketam dan peralatan lainnya. Selain daripada itu juga karena pengaruh dari bentuk rumah orang asing (Eropa) terhadap bentuk seni bina rumah orang Melayu yang kemudian dikenal dengan nama ”rumah Limas”.

Kemudiannya rumah dengan bentuk Limas semakin berkembang dan semakin digemari dan mempunyai pengaruh yang begitu besar dalam seni bina rumah Melayu. Maka kemudiannya rumah limas juga masuk dalam daftar rumah orang Melayu.

4.1. Rumah Bubung Panjang
Rumah bubung ini kemudiannya lebih berkembang yang diperbuat sedemikian rupa. Walaupun sebagiannya masih tetap bertahan dengan keadaanya, dengan segala kelebihan seni bina rumah Melayu itu sendiri. Namun demikian ada terdapat beberapa bentuk rumah bubung panjang yang berserambi yang banyak digunakan oleh orang-orang melayu. Bentuk yang kecil disebut rumah tiang dua belas, sedangkan besar sedikit disebut rumah tiang enam belas. Kedua rumah tersebut dapat dikenal melaui jumlah tiang pada rumah ibunya.

Yang dimaksud dengan rumah tiang dua belas, adalah mempunyai dua belas tiang utama, terdiri daripada enam tiang panjang dan enam tiang serambi sama naik. Kedudukan tiangnya diatur dalam tiga baris, yakni dari arah hadapan rumah (arah tangga hadapan). Kalau dipandang dari arah sisi (arah tebar layar), kelihatan empat baris tiang, dan setiap baris mengandungi tiga batang tiang.

Rumah tiang enam belas pula, ruangannya lebih besar, kerena jumlah tiangnya yang terdiri daripada lapan tiang panjang dan delapan tiang serambi sama naik itu telah membentuk tiga ruang pada rumah ibu, bukan dua ruang pada rumah tiang dua belas, sekurang-kurang tiga meter. Oleh karena itu dapatlah terlihat dari hadapan bahwa rumah dengan tiang enam belas lebih panjang daripada tiang dua belas.

Rumah bubung panjang adakalanya menggunakan serambi yang terbuka, maksudnya tidak berdinding. Kalaupun berdinding ianya tidak penuh, apakah menggunakan kisi-kisi atau dinding papan yang ukurannya sekira sebahu ketika duduk bersila.

4.2. Rumah Limas
Sejak masuknya orang Eropa dalam kehidupan budaya orang Melayu ternyata sangat berpengaruh pada binaan rumah. Apatah lagi dengan orang-orang Eropa (Portugis, Belanda dan Inggris) yang membuat rumah, membina gedung-gedung dengan bentuk bubung limas. Maka orang-orang Melayu dari golongan berada yang telah diresapi dengan berbagi budaya modern, telah mulai mengubah selera dengan membuat rumah berbentuk bubung limas. Maka kemudian muncullah satu bentuk rumah Melayu yang tidak lagi berasaskan kepada seni bina rumah bubung panjang.

Rumah bubung limas terdiri dari berbagai jenis. Bentuk paling awal dikenal sebagai “Limas Perabung Lima”, yaitu bubungnya memakai lima buah perabung, terdiri daripada satu perabung terus mendatar dan bersambung dengan empat buah perabung yang menurun ke cucuran atap. Tulang rasuk membentuk dua buah tulang bubung memanjang dan dua buah tutup bubung sisi yang berbentuk segi tiga atau piramid yang disebut limas. Dengan kedudukan tulang bubung, ia membentuk tutup bubung terlingkup yang dikelilingi oleh cucuran atap. Bentuk ini berbeda dengan rumah bubung yang hanya memakai satu tulang perabung yang membentuk dua tutup bubung saja.