2. Perjalanan sejarahnya

Attayaya Butang Emas on 2009-03-05

Sejarah perkembangan tenun Melayu Kepulauan Riau sejalan dan sehaluan dengan kejayaan dan kebesaran kerajaan-kerajaan Melayu pada masa lampau seperti Kerajaan Melayu Johor-Riau atau Riau-Johor (1511-1787), yang kemudian menjadi kerajaan Lingga-Riau atau kerajaan Riau-Lingga (1787-1913). Buku-buku sejarah yang awal seperti sulalatus salatin (abad ke-16) dan karya yang lebih muda yakni tuhfat al-Nafis (abad ke-19) menyiratkan kenyataan itu.

Selain itu, artefak yang ditemukan yakni kain-kain dan pakaian lama yang masih tersimpan sebagai koleksi pribadi masyarakat terutama di Daik, Lingga, Kepulauan Riau merupakan bukti yang menguatkan data tertulis yang ditelusuri. Kain dan pakaian lama itu ada yang bertarikh abad ke-17 dan yang paling muda bertarikh awal abad ke-20 (tahun 1900 M). Tenun lama itu tak hanya berupa kain (sarung) semata, tetapi juga terdiri atas berbagai jenis pakaian dan benda-benda lain, dari seluar (celana) dalam perempuan sampai dengan kain penutup keranda. Jadi, tenun dipergunakan untuk berbagai keperluan, dari keperluan untuk orang hidup sampai dengan untuk orang mati.