4. Peralatan Pertukangan

Attayaya Butang Emas on 2009-12-22

Diantara kemahiran yang juga dimiliki oleh orang Melayu Kepulauan Riau ialah keahlian bertukang. Dalam bertukang digunakan berbagai peralatan yang biasa disebut alat tukang. Alat-alat tersebut, antara lain, diperkirakan seperti berikut ini :

  • Kapak tukang berbeda ukurannya dengan kapak untuk berladang atau untuk menebang pohon kayu atau pohon kelapa (kapak penebang). Kapak tukang berukuran kecil dan berfungsi untuk menarah papan atau beruti/broti dan kegunaan lain seperti meruncingkan tiang pancang.

  • Cetai, alat ini memiliki tangkai seperti kapak, tetapi matanya tak seperi kapak. Matanya mirip cangkul, tetapi tangkainya tak berlubang seperti mata cangkul. Mata cetai bertangkai dan tangkai itulah yang disimpai dengan rotan pada tangkai kayu. Pemasangan mata cetai ini pun mirip dengan pemasangan mata cangkul. Lebar mata cetai hampir sama dengan mata ketam. Akan tetapi, tidak sepanjang mata ketam. Mata cetai memiliki panjang kira-kira 5-7 cm. Alat ini biasanya digunakan untuk melobangi jongkong yang terbuat dari batang kayu. Secara umum, cetai ini digunakan untuk menarah.

  • Ketam digunakan untuk mengetam atau melicinkan permukaan papan atau beruti/broti. Ketam berbentuk persegi panjang dan berlubang segi empat di tengahnya. Salah satu sisi lubang itu memiliki kemiringan 60-75 derajat. Di sisi inilah dipasang mata ketam yang terbuat dari besi bercampur baja. Mata ketam dipasang menggunakan pasak atau baji yang berfungsi sebagai pengunci mata ketam agar tak terlepas. Ketam terbagi atas beberapa jenis. Diantaranya ialah ketam pelicin, ketam pelurus, ketam pelidah atau ketam pembuat lidah papan, ketam pembuat alur, ketam penggili atau ketam pelicin untuk kayu bulat atau kayu yang tidak memiliki permukaan lebar. Ukuran ketam pun bermacam-macam dan sangat bergantung kepada jenis ketamnya. Ketam pelurus atau ketam pelidih dan ketam alur, biasanya berukuran 2-2,5 kali ukuran ketam pelicin. Ketam penggili berukuran kecil dan semuanya, baik sarang maupun matanya, terbuat dari besi.

  • Pahat digunakan untuk membuat lubang pada tiang atau bahan bangunan yang terbuat dari kayu. Ukuran pahat ini pun beraneka ragam sesuai dengan keperluannya. Biasanya, ukuran ketam dimulai dari 0,5 inci – 1,5 inci. Akan tetapi ada ukuran yang lebih kecil. Pahat terbuat dari besi yang kuat, mungkin saja bercampur baja. Pahat memiliki tangkai dari kayu yang relatif tahan terhadap palu karena penggunaannya menggunakan palu.

  • Gergaji yang digunakan terbagi dua, yaitu gergaji pembelah dan gergaji pemotong. Kedua jenis gergaji ini, bentuknya relatif sama. Selain itu, ada bentuk gergaji yang memiliki tangkai yang berbeda daripada kedua jenis gergaji yang dideskripsikan di atas. Tangkainya di buat sendiri oleh tukang dan bentuk tangkainya segi empat. Ukuran tangkainya kira-kira 30 x 60 cm. Ukuran tangkai ini disesuaikan dengan mata gergaji yang berukuran kira-kira 60 cm. Gergaji ini digunakan untuk membelah papan. Sebetulnya, gergaji dapat saja diubah fungsinya dari gergaji pembelah menjadi gergaji pemotong dengan cara mengubah bentuk mata gergajinya.

  • Kikir adalah alat pertukangan yang digunakan untuk mengasah mata gergaji yang tumpul. Kikir terbuat dari baja yang bergerigi halus. Bentuk kikir, biasanya segitiga, tetapi ada juga bentuknya segi empat pipih. Kikir segi empat ini tidak digunakan untuk mengasah gergaji. Biasanya digunakan untuk memperhalus tangkai parang yang terbuat dri kayu atau dapat juga digunakan untuk mengasah parang atau cangkul. Kikir diberi tangkai kayu sebagai tangkai atau pegangan.

  • Baiz (pres) terbuat dari besi yang berbentuk batang dan sepanjang batang diberi lubang sebagai tempat penahan pasak kunci. Di atas batang besi terdapat alat penjepit yang dapat digerakkan ke ukuran kecil dan ukuran besar. Baiz digunakan untuk merapatkan beberapa keping papan yang sudah diketam. Biasanya, papan yang dirapatkan ini untuk pintu rumah atau pintu lemari.

  • Sipat atau benang jenang (benang arang) dibuat dari kayu yang diberi lubang di tengahnya. Di dalam lubang ini dipasang penggulung benang. Lubang juga berfungsi sebagai tempat memasukkan tinta, biasanya tinta cina. Tinta ini sebagai penggaris untuk menentukan kelurusan sebuah papan atau beruti yang akan diketam atau dibelah dengan gergaji.

  • Timbang air, alat ini digunakan untuk menentukan kedataran dan ketegaklurusan sebuah kayu, misalnya kusen pintu. Dengan timbangan ini dapat diketahui apakah kusen sudah tegak lurus atau bagian kusen melintang sudah datar atau seimbang antara ujung kiri dan ujung kanan.

  • Tukul atau palu digunakan untuk memantak paku. Tukul ini terbuat dari besi di bagian kepala dan diberi tangkai kayu. Tukul yang semuanya terbuat dari besi, baik kepala maupun tangkainya, disebut martil. Selain berfungsi sebagai pemantak paku, tukul juga dapat berfungsi sebagai pencabut paku.

  • Kuku kambing atau Linggis. Alat ini untuk mencabut paku. Alat ini semuanya terbuat dari besi.
  • Bar adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengebor kayu. Alat ini terdiri atas dua bagian, yaitu alat pemutar (bor) dan mata bor yang berbentuk spiral yang terbuat dari besi baja.

Gambaran di atas sudah mengetengahkan sebagian peralatan rumah tangga dan perlengkapan lain yang biasa digunakan orang Melayu Kepulauan Riau. Tentu saja uraian tersebut tidak mencakup semua peralatan rumah orang melayu. Bagaimanapun dengan paparan itu diharapkan pembaca memperoleh maklumat yang berarti tentang peralatan yang pernah dan masih digunakan oleh orang Melayu Kepulauan Riau hingga setakat ini.