4.1. Main Congkak

Attayaya Butang Emas on 2008-09-03

Tiadalah dapat diketahui secara pasti, sebenarnya permainan congkak ini berasal daripada mana. Ada yang mengabarkan bahwa permainan ini berasal dari kerajaan di Jawa, tetapi ada pula yang mengatakan datangnya dari Melaka. Wallahu alam bissawab.

Yang jelasnya telahpun diketahui bahwa permainan ini awalnya hanya dimainkan oleh orang-orang bangsawan terutama kepada puteri-puteri raja yang berdiam di dalam istana serta puteri-puteri bangsawan di sekitar istana di Pulau Penyengat Indera Sakti. Bagi orang kampung masih jarang memainkan permainan kesenangan kaum bangsawan tersebut, meskipun sebenarnya mereka tiadalah dilarang untuk bermain. Siapa saja boleh memainkannya, yang pentingnya tidak bercampur antara orang kebanyakan dengan pihak kaum bangsawan, karena memang pada waktu itu masihlah ada pembatas antar kaum bangsawan dengan orang kebanyakan. Selaian itu permainan congkak ini hanya dimainkan kepada dua orang saja, tiadalah mungkin bagi orang kebanyakan dapat masuk ke istina hanya untuk keperluan bermain congkak.

Syahdan, setelah berakhirnya kekuasaan kesultanan Riau, segala permainan istana yang sebelumnya jarang-jarang terlihat, maka kemudian dapatlah dimainkan oleh orang kebanyakan. Karena kaum bangsawan pun sudah bercampur baur dengan orang kebanyakan dan permainan congkakpun sudah dilakukan dengan tidak memandang kepada kedudukan, hinggalah permainan congkak terus berkembang.

4.1.a. Waktu dan Tempat Permainan

Permainan Congkak kiranya masih digemari oleh masyarakat di Tanjungpinang dan sekitarnya, terutamanya kaum perempuan. Permainan ini dipergunakan sebagai pengisi kepada waktu yang senggang, yang dimainkan sekedar untuk menghibur diri.

Biasanya orang bermain di beranda rumah atau di selasar, ataupun di halaman rumah. Permainan ini tidak saja dimainkan oleh kaum perempuan yang telah dewasa, tetapi juga kerap dimainkan oleh anak-anak. Biasanya permainan ini dimainkan pada petang ataupun malam hari sambil bergurau senda dengan tetangga yang terkadang datang bertandang untuk menyaksikan permainan tersebut.

4.1.b. Peralatan Permainan

Bentuk peralatan permainan ini seperti perahu dan biasa disebut dengan papan congkak atau rumah congkak dengan ukuran tiada berketentuan. Ada yang lebih besar dan panjang, tetapi ada pula yang pendek dan kecil. Melihat kepada ukuran yang seperti sedia adanya adalah kurang lebih 50 x 20 Cm, tebal lebih kurang 8 Cm.

Di perut bagian atas terdapat 16 buah lubang permainan. Selain itu buah congkak yang terdiri dari kulit remis, kulit siput kucing-kucing, yakni sejenis siput kecil yang hidup di pasir pantai, atau ada juga yang menggunakan batu-batu kecil, buah saga dan lain sebagainya, berjumlah 2 x 49 buah atau 49 buah seorang. Setiap pemain memiliki 7 lubang yang disebut rumah, setiap orang mempunyai 1 lubang induk. Dan setiap lubang itu berisi 7 buah siput (biji).

Gambar
Bentuk samping

Gambar
Bentuk atas

Gambar
Jalannya buah permainan

4.1.c. Jalannya Permainan

Permainan dimulai dengan ”sut”. Sut adalah penentuan pemain mana yang harus jalan dahulu. Setelah diketahui salah seorang menang dengan ”sut” itu, ialah yang jalan dahulu. Setiap pemain memiliki 49 buah dengan 7 lubang rumah dan 1 buah lubang induk. Setiap lubang berisi 7 biji.

Ambilah semua biji selubang, terserah mau dimulai lubang yang mana di antara 7 lubang rumah yang dihadapan pembawa. Kemudian dijalankan, masukkan satu persatu biji permainan ke lubang rumah dan juga 1 ke lubang lawan. Setelah tiba pada induk lawan, langkahi dan jangan masukan biji itu. Setiap biji terakhir baik di lubang rumah sendiri maupun lawan, ambillah semua biji di lubang itu, dan terus berjalan seperti biasa. Bila biji terakhir sampai kepada lubang yang kosong baik di lubang rumah sendiri maupun di pihak lawan berarti jalannya mati. Dan lawannya ganti untuk jalan.

Kalau lubang rumah baik milik sendiri maupun milik lawan di depan yang berisi buah, disebut: tembak, artinya semua biji lubang itu diambil semua dan masukkan ke dalam lubang induk sendiri. Kalau berjalan tak sampai memutar, tak boleh tembak, artinya mati. Dan begitulah seterusnya, adanya.