7. Musik dan Nyanyian : Lagu-lagu Melayu

Attayaya Butang Emas on 2010-04-08

LAGU-LAGU MELAYU

Pada awal lagu-lagu Melayu memang lebih banyak dipergunakan sebagai kelengkapan dari teater tradisional yang ada, juga sebagai pengiring dalam tarian (joget), termasuk juga dalam suatu upacara tertentu. Artinya, lagu Melayu belum berdiri sendiri sebagaimana yang dikenal sekarang.

Sesuai dengan perkembangan dan perjalanan waktu. Barulah lagu-lagu Melayu itu dimasukkan dalam aturan seni suara (vocal). Dan sejak itu banyaklah lagu-lagu yang diperbuat khusus untuk disenandungkan. Tidak lagi hanya sebagai lagu-lagu yang hanya merupakan bahagian kelengkapan sesuatu acara, seperti teater tradisional, tarian (joget) dan upacara tertentu, melainkan juga lagu-lagu yang diperbuat dalam permainan kanak-kanak, untuk menidurkan anak (mendodoi) bahkan lagu-lagu tersebut banyak diperbuat sebagai penyampai rasa (jiwa) pencipta atau penggubahnya, baik dalam mengenang nasib sampai kepada dunia percintaan. Bahkan kemudiannya sebagai penyampai sesuatu misi kepentingan.

Dalam lagu-lagu Melayu juga dikenal dengan berbagai rentak, seperti rentak Joget, Inang, Asli, Langgam dan Zapin. Tetapi sebuah lagu yang dianggap sebagai bundanya lagu Melayu adalah Lagu Do(e)ndang Sayang. Berikut ini hendaklah disajikan beberapa buah lagu Melayu yang terkenal tidak hanya disalah satu kawasan atau negeri Melayu saja, melainkan di berbagai negeri Melayu.

Lagu “Kuala Deli” gubahan Tengku Cubit, sebenarnya berasal dari tari Ayoyo Megeni dengan tempo cepat 2/4, dibuang refreinnya lalu diberinya tempo lambat 4/4 dengan pantun:

Kuala deli airnya tenang,
Tempat bermandi si anak dara,
Tempat jatuh lagi dikenang,
Inikan pula tempat berdua.

Kuala deli airnya biru,
Disitu tempat ikan berenang,
Lagi sekampung menanggung rindu,
Kononlah pula dirantau orang.